

5 Alasan Mengapa Anda Gagal Menjadi Developer Properti | Property Developer Academy
Mendengar kesuksesan Ciputra, Mukhtar Riadi, Trihatma Kusuma Haliman sebagai developer dalam membangun bisnis propertinya memang mengagumkan, mereka sukses tentunya setelah mengalami proses susah payah, menghadapi kegagalan, mengalami siklus naik turun. Padahal, bagian terpenting dari seorang developer sukses adalah proses susah payah mereka dan juga kegagalan mereka. Tidak ada seorangpun developer sukses yang tidak pernah mengalami kegagalan.
Terdapat lima hal yang dapat membuat seorang developer mengalami kegagalan dalam bisnis propertinya, apa saja? Simak ulasannya berikut ini:
5 Alasan Mengapa Anda Gagal Menjadi Developer Properti
Ekspektasi terlalu tinggi
Boleh saja kita memiliki ekspektasi yang tinggi dengan keberhasilan bisnis properti, tetapi perlu diingat ekspektasi tersebut harus diimbangi dengan eksekusi di lapangan dalam realita sesungguhnya. Jika hanya ekpektasi saja tanpa diimbangi dengan eksekusi yang real maka kegagalan pasti ada di depan mata anda.
Tidak mempertimbangkan faktor resiko
Resiko dalam suatu bisnis adalah sebuah keniscayaan yang harus diantispasi. Semakin tinggi investasi, tentunya semakin tinggi resikonya. Apalagi pada bisnis properti, resiko selalu mengintai pada setiap tahapan proses bisnisnya, mulai dari tahapan akusisi sampai dengan tahapan pembangunan, selalu ada kemungkinan munculnya resiko. Jika kita gagal mengunci resiko pada tiap proses bisnisnya, tentunya akan mengantarkan kita pada kegagalan sesungguhnya.
Tidak mempersiapkan team dengan baik
Team adalah salah satu kunci sukses. Team yang solid dan profesional tentunya menjadi penentu keberhasilan. Sebaliknya jika kredibilitas dan kecakapannya team tidak mendukung kebutuhan proyek/bisnis properti yang dikembangkan tentunya menjadi pengantar untuk gagal.
Tidak melakukan studi kelayakan proyek
Studi kelayakan adalah penelitian yang meliputi seluruh aspek, baik aspek legal, market, teknis, organisasi maupun aspek keuangan untuk memastikan kelayakan suatu proyek. Semakin besar proyeknya, semakin kompleks dan semakin besar investasi yang diperlukan, tentunya studi kelayakan harus semakin akurat. Tanpa studi kelayakan yang akurat, bisa dipastikan kematian pada proyek properti anda sudah di depan mata.
Asal dapat proyek
Karena mendapatkan lahan yang layak dibangun propertinya tidak mudah dan butuh waktu lama mencarinya, sehingga karena dikejar target akhirnya anda menggunakan prinsip asal dapat proyek, tanpa mempertimbangkan lagi berbagai faktor kelayakan proyek. Niat awal ingin meraih untung, tapi malah buntung, alias gagal total.