10 Step Proses Bisnis Developer Properti | Property Developer Academy
Memahami tahapan proses developer property amatlah penting. Setiap proses ada problem, kendala, strategi, dan karakternya masing-masing. Fahani dengan baik proses demi proses atau step by step nya menjadi cara mujarab untuk sukses di bisnis developer property.
Ada 10 Step Proses Bisnis Developer Properti yang perlu diketahui.
Pertama adalah mencari lahan.
Lahan atau tanah adalah bahan baku utama bisnis developer property. Diatas lahan itulah dibangun diatasnya proyek property. Tanpa adanya lahan, artinya tidak ada bisnis developer. Lahannya bisa menggunakan milik sendiri, tanah orang tua, milik saudara, milik teman atau milik orang lain. Sumber informasi lahan didapat dari mana? Bisa dari iklan koran, internet, broker, teman, saudara, bank, balai lelang, notaris, petugas BPN, atau iklan yang anda pasang sendiri.
Kedua adalah survey.
Setelah informasi lahan didapat, maka selanjutnya adalah anda melakukan survey lahan tersebut. Lakukanlah survey dengan baik dan dapatkan datanya dengan lengkap. Dimana tujuan survey diantaranya adalah melihat kondisi lahan beserta potensinya secara lengkap, dan pembentukan konsep awal dari perumahan atau property yang anda kembangkan nantinya, serta mendapatkan data valid dari lapangan yang berguna untuk menentukan bentuk bisnis beserta resiko dan kendalanya.
Ketiga adalah membuat studi kelayakan.
Setelah survey dilakukan, tentu seharusmnya kita mendapatkan data awal lahan yang cukup untuk melakukan analisa kelayakan lahan untuk dikembangkan menjadi proyek property. Studi kelayakan adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan layak tidaknya proyek property tersebut dijalankan. Apa saja aspek yang harus dianalisa kelayakannya? Setidaknya ada 6 aspek yang penting, diantaranya adalah aspek legal, aspek market, aspek teknis, aspek organisasi, aspek sosial lingkungan dan aspek finansial.
Keempat adalah negosiasi.
Jika hasil Studi Kelayakan menyatakan bahwa lahan tersebut layak untuk dikembangkan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan negosiasi dengan pemilik tanah. Negosiasi mutlak dilakukan, karena anda dan pemilik tanah pasti masing-masing memiliki penawaran yang berbeda, dimana hal itu hasus disinkronkan sehingga ada titik temu. Apa saja materi negosiasinya? Minimal diantaranya adalah harga tanah, cara pembayaran, down payment, lama pembayaran dan sebagainya.
Kelima adalah akuisisi lahan
Setelah negosiasi menghasilkan kesepakatan bersama antara anda dan pemilik tanah, barulah proses akuisisi lahan dapat dilakukan. Skenario akuisisi lahan tentunya ada beberapa alternatif, baik skenario legal maupun skenario finansial. Khusus pada skenario legal ada 3 alternatif, yaitu AJB/BN jika pembayaran lahan dilakukan dengan cash, PPJB jika pembayarannya dilakukan secara bertahap, dan Perjanjian Kerjasama (PKS) jika antara anda dan pemilik tanah bersepakat untuk bekerjasama mengembangkan lahan tersebut menjadi proyek property secara bersama-sama.