Buka Proyek Properti Tanpa Melakukan Feasibility Study (Studi Kelayakan), Sama Saja Bunuh Diri
Ya begitulah memang…
Buka proyek properti tanpa melakukan FEASIBILITY STUDY (FS), itu sama saja dengan bunuh diri, atau dengan kata lain menggali kuburan proyek sendiri sampai akhirnya proyek anda mati. Karena tanpa FS artinya anda membuka proyek dengan modal spekulasi tanpa perhitungan dan pertimbangan yang cermat. Berharap proyek anda aman, laku dan untung tanpa melakukan FS, itu hanya mimpi di siang bolong.
Apa sih Feasibility Study (Studi Kelayakan) itu? FS adalah penelitian yang menyangkut berbagai aspek dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan layak tidaknya proyek dijalankan.
Aspek apa saja yang diperhitungkan dalam FS itu? Minimal ada 6 (enam) aspek diantaranya:
- Aspek Legal
- Aspek Market
- Aspek Teknis
- Aspek Organisasi
- Aspek Sosial Lingkungan
- Aspek Keuangan
Ada banyak manfaat jika melakukan FS, minimal ada 2 keuntungan yang didapat :
- Memperkecil resiko kegagalan investasi, dan memperbesar peluang keberhasilan investasi
- Alternatif investasi teridentifikasi secara objektif sehingga memudahkan pengambilan keputusan
Proyek properti baik perumahan baik skala kecil maupun besar, apalagi high rise building tentunya perlu dibuatkan FS terlebih dahulu sebelum lahannya diakuisisi, agar resiko kegagalan proyek bisa diantisipasi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi FS diantaranya:
- besarnya dana yang dipergunakan
- tingkat ketidakpastian proyek
- kompleksitas proyek
Semakin besar dana yang diperlukan suatu proyek properti, maka semakin mendalam pula FS yang harus dilakukan. Dana yang dikeluarkan untuk investasi harus mampu memberikan pengembalian yang sesuai dengan keinginan para investor. Makin besar dana investasi yang dibutuhkan suatu proyek properti, semakin besar pula risiko kerugian yang dihadapi. Oleh karena itu investor harus lebih memperdalam analisis FS bisnis propertinya. Biaya yang diperlukan dalam menyusun FS juga akan semakin besar seiring dengan besarnya biaya investasi. Namun demikian biaya FS ini tetap dirasakan lebih ringan dibanding risiko kehilangan modal yang lebih besar apabila investasi dilanjutkan tanpa melakukan FS.
Tingkat ketidakpastian proyek properti harus dapat diminimalisasi sebelum proyek dimulai. Dengan melakukan FS, ketidakpastian proyek yang terjadi akibat berbagai hal, baik yang dapat diperhitungkan maupun tidak dapat diperhitungkan, dapat diantisipasi secepat mungkin.
Semakin kompleks suatu proyek properti (semisal mixed-use building / bangunan tinggi multi fungsi) semakin mahal biaya yang diperlukan untuk menyusun FS. Hal ini disebabkan karena FS harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti; besarnya permintaan, perhitungan biaya, proyeksi makro ekonomi, serta segala keterkaitannya dengan pihak ketiga.
Oleh karena itu buatlah FS sebelum membuka proyek properti anda, sehingga bisa diproyeksikan bahwa proyek anda; legalnya aman, jualannya laku, dan secara bisnis untung. Semoga…