

Ini Dia 7 Faktor Penyebab Gagalnya Proyek Properti | Property Developer Academy
Mendengar kesuksesan Ciputra, Trihatma Kusuma Haliman dan pengembang kakap lainnya sebagai developer dalam membangun bisnis propertinya memang mengagumkan, mereka sukses tentunya setelah mengalami proses susah payah, menghadapi kegagalan, mengalami siklus naik turun.
Padahal, bagian terpenting dari seorang developer sukses adalah proses susah payah mereka dan juga kegagalan mereka. Tidak ada seorangpun developer sukses yang tidak pernah mengalami kegagalan.
Nah ini dia 7 (tujuh) faktor yang dapat membuat developer properti mengalami kegagalan dalam mengembangkan proyek propertinya, apa saja?
7 Faktor Penyebab Gagalnya Proyek Properti
1. Ekspektasi terlalu tinggi
Boleh saja kita memiliki ekspektasi yang tinggi dengan keberhasilan bisnis properti, tetapi perlu diingat ekspektasi tersebut harus diimbangi dengan eksekusi di lapangan dalam realita sesungguhnya.
Jika hanya ekpektasi saja tanpa dibarengi dengan eksekusi yang real maka kegagalan pasti ada di depan mata Anda.
2. Tidak mempertimbangkan faktor resiko
Resiko dalam suatu bisnis adalah sebuah keniscayaan yang harus diantispasi. Semakin tinggi investasi, tentunya semakin tinggi resikonya. Apalagi pada bisnis properti, resiko selalu mengintai pada setiap tahapan proses bisnisnya, mulai dari tahapan akusisi sampai dengan tahapan pembangunan, selalu ada kemungkinan munculnya resiko.
Jika kita gagal mengunci resiko pada tiap proses bisnisnya, tentunya akan mengantarkan kita pada kegagalan sesungguhnya.
3. Tidak mempersiapkan team dengan baik
Team adalah salah satu kunci sukses. Team yang solid dan profesional tentunya menjadi penentu keberhasilan.
Sebaliknya jika kredibilitas dan kecakapan team tidak mendukung kebutuhan proyek/bisnis properti yang dikembangkan tentunya menjadi pengantar untuk gagal.
4. Tidak melakukan studi kelayakan (FS)
Studi kelayakan adalah penelitian yang meliputi seluruh aspek, baik aspek legal, market, teknis, organisasi maupun aspek keuangan untuk memastikan kelayakan suatu proyek.
Semakin besar proyeknya, semakin kompleks dan semakin besar investasi yang diperlukan, tentunya studi kelayakan harus semakin akurat.
Tanpa studi kelayakan yang akurat, bisa dipastikan kematian pada proyek properti anda sudah di depan mata.
5. Asal dapat proyek
Karena mendapatkan lahan yang layak dibangun propertinya tidak mudah dan butuh waktu lama mencarinya, sehingga karena dikejar target akhirnya anda menggunakan prinsip asal dapat proyek, tanpa mempertimbangkan lagi berbagai aspek kelayakan proyek.
Niat awal ingin meraih untung, tapi malah buntung, alias gagal total.
6. Model Bisnis Usang
Bisnis Model tentunya bisa usang di telan waktu, bisa jadi karena kondisi persaingan yang semakin ketat, atau kedatangan pemain baru. Untuk itu kita harus selalu berinovasi untuk memastikan keberlanjutan usaha dengan menerapkan bisnis model baru.
Meredesain bisnis model yang saat ini sedang berjalan memerlukan fokus. Fokus untuk memetakan kembali kegiatan, sumber daya, flow bisnis dan aturan-aturan yang ada secara lengkap menjadi model yang terintegrasi.
7. Legalitas proyek bermasalah
Proyek properti wajib mempunyai legalitas resmi yang diterbitkan oleh PEMDA setempat. Legalitas ada 2 (dua) yaitu legalitas lahan berupa sertifikat tanah atas nama developer dan legalitas proyek berupa IMB juga atas nama developer.
Bisa jadi legalitas ini tidak bisa diterbitkan karena memang syarat dan ketentuannya tidak terpenuhi. Jika ini terjadi sungguh sangat berbahaya, proyek pasti berhenti.
Itulah tujuh penyebab kegagalan proyek properti yang sering terjadi. Seharusnya ini menjadi pelajaran dan evaluasi bagi para developer properti khususnya developer pemula.
Yuk kita dalami ilmunya, kuasai tools dan strategi bisnisnya sehingga proyek properti kita meraih kesuksesan.
Cek juga Artikel kami di: