

Mendadak Properti | Property Developer Academy
Bisnis properti di tanah air masih sangat menggiurkan. Banyak sekali pemain-pemain baru mulai bermunculan. Pemain baru tersebut core business awalnya bukan properti, tetapi saat ini mereka berbondong-bondong masuk. Baik perusahaan plat merah maupun swasta skala nasional.
Dari core business yang sangat beragam: perusahaan media, perusahaan rokok, produsen telepon seluler, perusahaan otomotif, perusahaan furniture, pengelola jalan tol, perusahaan tambang, dan sebagainya.
Jenis properti yang dikembangkan juga beragam diantaranya perumahan, perkantoran, hotel, apartemen, pusat perbelanjaan, villa, pergudangan dan lainnya. Tentunya dengan total investasi yang tidak sedikit.
Sebagai contoh, belum lama ini Astra International secara resmi mengumumkan hadirnya lini bisnis ketujuh yang bergerak di bidang properti. Lini bisnis ketujuh ini melengkapi enam lini bisnis Astra saat ini yakni Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya serta Teknologi Informasi.
Keberadaan bisnis properti Astra ditandai dengan pembangunan Menara Astra serta tiga menara apartemen lainnya. Seluruh proyek awal ini berlokasi di lahan seluas 2,4 hektare di jalan Sudirman yang menjadi tonggak sejarah dalam implementasi bisnis properti Astra.
Resto burger sekelas McD pun ternyata sudah sejak lama menyatakan bahwa sesungguhnya bisnis mereka adalah properti. Ray Krock (Owner McD) pernah berbicara di depan para Mahasiswa, dia bertanya: “Apa bisnis saya?” Banyak mahasiswa yang menjawab hamburger, lalu Ray Krock menjawab: “Bukan, hamburger adalah pekerjaan saya, sedangkan bisnis saya adalah properti”.
Sejumlah BUMN non-properti saat ini sudah membentuk divisi properti bahkan anak perusahaan yang bergerak dibidang developer properti, sebut saja PT KAI, PT TIMAH, PT Jasa Marga, PT Angkasa Pura, dsb. Bahkan yang terbaru BUMN Kelistrikan PT PLN juga sudah mulai bersiap untuk merambah bisnis properti.
Pertanyaan mendasarnya, mengapa banyak perusahaan skala nasional tersebut berlomba-lomba merambah bisnis properti?
Tentu diantara banyak alasan yang ada, alasan utamanya adalah karena mereka sangat menyadari bahwa lini bisnis properti akan mampu memberikan sumbangan signifikan pada pendapatan (revenue streams) bagi perusahaan di masa-masa mendatang, mengingat bisnis properti masih sangat besar peluangnya di Indonesia.
Yuk para UKM, jangan kalah, mari ikutan merambah bisnis properti seperti mereka.
Jangan khawatir dengan investasinya. Ternyata modal recehanpun bisa, asal tahu ilmunya…
Ingin tahu informasi-informasi menarik lainnya? Ikuti workshop properti kami yang terdekat! 🙂